Kamis, 18 Juni 2009

okeh...sekarang saatnya bangkit!!!!

tak ada seorang pun yang menyangka hal ini terjadi pada diri saya. bahkan diri saya sendiri sempat tidak terima pertama kali mengetahuinya. tapi setelah dipikir dalam-dalam dapat dilihat kenapa hal ini bisa terjadi pada diri saya. dan akhirnya saya berani bercerita di sini semoga dapat menadi pelajaran bagi yang lain.
senin 15 juni 2009 adalah hari pengumuman kelulusan UN yang di lakukan serempak di beberapa sekolah di indonesia. tapi kepala sekolah saya baru menjeput hasil tersebut siang dan pada saat itu kami sudah pulang. dan di putuskanlah hari selasa di umumkan kepada kami-para siswa. katanya akan di umumkan jam satu.
selasa, 16 juni 2009. setelah subuh saya tidur lagi. kebiasaan jelek saya belakangan ini. apalagi ketika libur bisa bablas sampai siang (ada yang bisa memberi tau obatnya??). sekotar jam 10 saya mandi siap-siap kesekolah yang jarak sangat dekat dengan rumah. tinggal lompat istilah ummi. saya janjian sama ummi di sekolah. ummi sempat menelpon sekitar jam 9. katanya menunggu di kantornya. jadi ketika sampai di sekolah sekitar jam 11 saya langsung kelantai tiga mencari ummi. ummi ternyata tidak ada. saya sms. tak lama ummi telfon.suruh kebawah. kekantor yayasan. suruhnya cepat-cepat lagi bikin deg2an. saya ingat sms temen satya semalam wali kelas sms ke dia. apapun hasilnya harus terima. pikiran buruk meluncur di kepala. cepat-cepat saya tampik tidak mungkin terjadi seprti yang dibayangkan. tak lama ummi telepon lagi saya sedang menuju ke bawah ke lantai satu.
sesampai di bawah saya sudah melihat ummi menunggu di depan kantor yayasan. ketika sampai, ummi langsung memburu menyuruh saya masuk tentu diikuti ummi.
ketika sampai ke kantor kepala yayasan di sana sudah ada kadiv.smp/sma,kepala sekolah, wakil kepsek kurikullum.wali kelas saya(ipa),dan wali kelas ips. mukanya sama sekali tidak cerah. jantung saya berdetak kencang. saya di suruh duduk.kepala sekolah mulai bicara.saya sudah lupa pastinya apa yang di katannya. kurang lebih seperti ini:
"kami tau bagaimana fadhilah selama ini. prestasi fadhilah bagus...."dan mungkin banyak lagi. tapi saya sudah tidak mendengar pikiran saya entah sudah dimana. saya coba kuatkan hati. saya ingin keluar dari kantor ini seperti saya masuk. dan sampailah pada kata-kata yang membuat semuanya hancur.
"fadhilah untuk saat ini tidak lulus. tapi yakinlah ini bukan akhir dari segalanya..."
saya serasa tidak percaya mendengar ini. saya tetap mencoba untuk tidak menangis.
teringat bagaimana dulu saya masuk sekolah ini dengan ketidak yakinan maksudnya sebelum pindah kesini,ke pulau jawa saya sudah di terima di MAN yang favorit di padang. atau SMAN 3. dan mungkin sekarang hanya tinggal memikirkan kemana ujian selanjutnya.
pertahanan saya benar-benar bobol. apa kata teman-teman. bagaimana pikiran masyarakat. dan banyak hal lain yang terpikir.
bagaimana kuliah saya nanti. apa saya harus libur dulu setahun? dan saya pikir itu tidak mungkin karen ahal itu akan membuat saya tambauh lemah. karena jika saya tidak punya kegiatan praktis yang saya kerjakan tidak bermanfaat, contoh selama liburan setelah un ini. bawaannya ngantuk terus.
kadiv ikut ambil bicara."kami akan bantu kamu mencari kuliah. kamu ingat kakak kelas yang tidak lulus tahun kemarin sekarang dia kuliah kan?"
ummi langsung menjawab"tapi beda nasib pak?dia punya uang."jawab ummi yang juga sudah beruraian airmata. saya tek sanggup lagi menatap wajah wali kelas saya yang sangat berjasa banyak pada saya. banyak yang dikorban kan untuk kami muridnya dan kmi tidak bisa membalas dengan apapun. bahkan hanya dengan kata-kata lulus untuknya.
tapi beliau mengucapkan kata-kata yang cukup menyejukkan hati.
"tanda2 orang mu'min itu apabila di beri ni'mat ia bersyukur dan jika di beri cobaan ia bersabar."
kepala sekolah saya menambahkan
"ini bukan salah fadhilah. kami yakin fadhilah bisa lebih dari ini. nilai rata2 kamu cukup bagus.yang menjatuhkan hanya math.memang sistem pendidikan kita yang seperti ini."

mungkin di ruangan itu saya paling lama di antara teman2 yang lain. setelah meredakan emosi.saya disuruh mencuci muka dan akhirnya keluar ruangan. tentu saja saat itu hati masih belum bisa menerima semua ini. hal ini sama sekali tak terbayang dalam hidup saya.

mungkin ini cara ALLAH menegur saya. selama ini saya terlalu pede dengan diri saya. mungkin sempat terbersit takabur dalam hati. mungkin usaha2 yang saya lakukan jauh dari cukup untuk mendapatkan titel lulus ditambah lagi dengan sistem sekolah yang pernah membuat saya cukup tertinggal dari pelajar di sekolah lain. yang seharusnya membuat saya berusaha lebih keras. bukan hanya mengikuti dan menyalahkan.

di akhir tahun ajaran ini zulfadhli berhasil merebut "singgasana" saya yang alhamdulillah belum pernh berpindah sejak klas X semester dua.

satu hal yag bisa saya banggakan saat ini seluruh hasil ujian nasional saya kerjakan dengan sangat jujur INSYA ALLAH. memng hal ini sempat menggangu hati. apa ALLAH lebih meridhoi yang berbuat curang. apa yang selama ini yang saya camkan dalam2 di hati adalah hal yang sia-sia.
astaghfirullahal 'azim

ya ALLAH berikan saya kekuatan untuk mengahadapi semua ini.

sekarang saatnya kembali berjuang mengikuti kejar paket c yang katanya kecurangan masya ALLAH. calo berkeliaran dimana2. istilah wali kelas saya seperti bikin sim.

semoga saya lulus paket c.untuk kuliah. tapi niatnya tetap ngulang un tahun depan.biar ijazah resmi.

SMANGAT !!!!
SMANGAT !!!!


1 komentar:

  1. Allah adalah pendisain hidup yang sempurna, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Jika harus gagal di UN itulah yang terbaik menurut Allah untuk sukses dikemudian hari. Berjuanglah... Allah beserta orang-orang yang terdzolimi karena UN..

    BalasHapus