Jumat, 20 Maret 2015

K.U.A.T.



Sebenarnya otak ini terasa begitu semerawut. Banyak buku yang ingin dibaca, banyak kata yang ingin kutulis. Dalam hening. Dua puluh empat tahun sudah kesana-kemari di atas dunia ini, apa yang kucari? Yang kuyakini hingga detik ini adalah ridho dari sang khalik, pencipaku. Namun, rasanya begitu rumit, diriku begitu rumit teringat salah satu lirik nasyid edcoustic, berjuang untuk berubah menjadi lebih baik namun akhirnya diri ini terjebak kembali pada sikapku sebelumnya. Aku tahu jiwa ini rasanya dupenuhi nafsu yang selalu memenjara, memenjara. Tak jarang air mataku menitik, namun mungkin kadang jika dibandingkan para sholeh di sana.
Allah aku tau hatiku terlal jauh dari-Mu, namun mengapa aku merasa begitu dekat dan ingin memeluk. Namun raga ini tak mampu melawan nafsu yang menghinakan. Diri ini merasa terlalu berbangga pada beberpa langkah yang diambilnya pada ia kemudian jauh mundur dan mundur. Pernah diri ini merasa begitu cemerlang padahal sesungguhnya ia gelap sangat gelap. Namun aku tahu diri ini bisa bercahaya terang. Rabb tak letih-letihnya aku memohon jangan biarkan diri ini menjauh dari-Mu ak mohon Rabb. Mungkin mohon ini sangat egois namun Engkau yang Maha membolak-balik hati ini condongkan ia pada-Mu Rabbi, Arahkan dia tetap pada-Mu Rabb Penguasa semesta