Sabtu, 30 Maret 2019

MAUDY AYUNDA

 
 
Beberapa minggu kebelakang nama Maudy Ayunda menjadi pembicaraan netizen Indonesia karena statusnya tentang kegalauannya karena diterima dua kampus terbaik level dunia. Pada saat itu, aku tidak terlalu tertarik dan menganggap seperti hal-hal lain berkenan dengan artis seperti biasa. Nanti juga akan hilang sendiri pikirku. Begitu juga dengan sosok Maudy Ayunda sendiri kutak melihatnya ada yang spesial. Ya, dia salah satu artis dengan kelebihan cemerlang dengan dunia akademiknya. Nothing special at all.
 
 
Tetapi beberapa hari yang lalu, sebuah link youtube di salah satu grup wa mampir. Semula tidak begitu tertarik, tetapi ketika sedang agak santai akhirnya iseng cari lagi link tersebut dan ditonton. Video di chanel Najwa Shihab itu berdurasi tidak lebih dari 30 menit tapi membuatku seolah terpana. Entahlah, mungkin karena aku sangat suka bermimpi. Ketika melihat seseorang berhasil mewujudkan mimpi mustahil membuatku jadi bergairah. Hingga akhirnya saat ini saya agak terobsesi dengan Maudy Ayunda. Anak muda Indonesia butuh banget banyak
inspirasi begini.Dan ternyata dia punya suara sangat merdu.


Maudy Ayunda bagi saya membangkitkan kembali semangat, seolah mengatakan bermimpilah! Meskipun mimpi tersebut terlihat sangat tidak mungkin. Saat kehidupan S2 yang kurasakan mulai terasa begitu-begitu saja. Ada gairah lain yang terpantik, semacam trigger buat merefresh mimpi-mimpi yang dulu pernah ada. Apalagi setelah pembimbing untuk tesis sudah ditetapkan dan dapat dosen pembimbing yang luar biasa. Jadinya, sekarang semakin mudah meyakinkan diri bahwa segala impian itu sangat mungkin untuk terwujud.

*foto siswa SMA DTBS sedang asyik menonton wawancara Maudy Ayunda dalam Catatan Najwa
*foto siswa SMA DTBS sedang asyik menonton wawancara Maudy Ayunda dalam Catatan Najwa


Satu hal lagi, aku semakin menyadari bahwa untuk mewujudkan mimpi ada hal yang harus dibayar. Bahwa mimpi tanpa keras adalah sebuah kemustahilan. Bahkan seorang Maudy pun harus membayarnya dengan kerja keras. setidaknya ini bisa menjadi sugesti saat penghalang mulai bermunculan, seperti malas, minder, dan sejenisnya. Ya, meskipun pasti tidak semudah itu tapi mulai dari keyakinan sudah menjadi modal besar.
Kemudian, aku ingin menebar semangat ini ke sekitarku. Mulai dari murid-muridku, teman-teman. Semoga kelak aku bisa menginspirasi dengan kisah sendiri. Aamiin.