Selasa, 06 Desember 2011

sebuah kado pernikahan

Judul buku       : Sakinah Bersamamu
Pengarang       : Asma Nadia
Penerbit          : Asma Nadia Publishing
Cetakan          : kelima
Tahun terbit     : april 2011
Tebal buku      : xii + 344 halaman

Pernikahan adalahn salah satu fase kehidupan hampir setiap manusia. Banyak cerita yang bisa terjadi. Banyak kisah-kisah indah yang terjalin. Namun, tak sedikit yang dipenuhi uraian air mata bahkan luka. Mengapa bisa demikian? Ada pasangan yang langgeng hingga kematian memisahkan, namun adapula yag hanya seumur jagung.

“Cinta bukanlah mencari pasangan yang sempurna, tapi menerima pasangan kita dengan sempurna” demikian buku ini memulai kisah. Sangat indah dan romantis terdengar dan mempresentasikan apa isi buku ini.

Ada sekitar 16 cerita pendek seputar kehidupan rumah tangga. Semua terasa real dan nyata. Lika-liku kehidupan rumah tangga dikisahkan dengan indah. Ditambah dengan pembahasan tentang bagaimana menyikapi masalah yag terjadi seperti pada cerpen sebelu pembahasan tersebut. Membuat kita belajar bijak berumah tangga.

Selain dari segi cerita yag baik, buku ini juga dedesain sedemikian rupa agar pembaca dapat menikmati bacaan dengan baik, seperti kualitas kertas yang baik, besar huruf yang ideal. Namun,membuat harga buku ini terkesan mahal jika dibeli di tokobuku dan buku yang tampak agak tebal memberi kesan “berat” pada buku ini.

Terlepas dari semua itu buku ini sangat direkomendasikan untuk semua pihak. Untuk mencapai pernikahan langgeng kita harus belajar menyikapi segala permasalahan salam rumah tangga.

Yakinlah, pernikahan adalah tepat menyimpan amarah dan duka juga temoat kita mengekspresikan cinta dan kesetiaan.

Minggu, 20 November 2011

Setitik Harap untuk Pasien Kanker

Judul buku      : Stories of Cancer SurvivoKisah Para Pasien Kanker yang Berjuang Sembuh dari Penyakitnya
Judul asli         : Secret of Cancer Survivor A Book of Hope for Cancer Patients, Their Families and Friends
Pengarang        : Elizabeth Gould
Penerjemah      : Rahmani Astuti
Penerbit           : Imania
Cetakan           : ke I
Tahun terbit     : oktober 2009
Tebal buku      : 276 halaman 

‘kanker’ jika mendengar kata ini bulu kuduk serasa merinding. Pasti kematian akan membayang di benak. Apalagi jika menimpa teman dekat keluarga bahkan diri sendiri. Mungkin kita akan dilanda banyak ketakutan, takut kehilangan, takut kematian atau takut yang lainnya yang akan menguras banya tenaga bahkan air mata.

Tidak demikian yang disajikan buku ini. Memang penyakit kanker yang menjadi topik utama. Tapi sama sekali bukan untuk menjatuhkan semangat penderita atau keluarga bahkan sebaliknya. Memang, pada awal bab setelah penulis menerang latar belakang penulisan dan pemilihan judul, ada mengisahkan ketika pasien didiagnosis positif menderita kanker yang mengasilkan kisah haru namun tak pelak membuat yang membaca selalu terbenam dalam keharuan karena pada bab-bab berikutnya lebih memberikan arahan bagi pembaca. Buku ini bisa dibilang semacam buku petunjuk bagaimana mengadapi kanker tahap demi tahap bahkan apa yang harus dilakukan pasien maupun keluarga setelah dinyatakan benar-benar sembuh.

Kisah-kisah yang dituliskan secara tahap per tahap menjadi kelebihan tersendiri pada buku ini. Serta petunjuk yang mendetil semakin memperjelas informasi-informasi yang disampaikan. Sehingga, jika kita atau kerabat kita dihadapkan pada kenyataan harus berurusan dengan penyakit ini tentu bisa menjalani sesuai dengan petunjuk yang ada dibuku ini.

Pengemasan yang kurang baik baik dari segi bahasa maupun jenis bahan baku membuat buku ini kurang menarik. Terjemahannya yang kadang membuat kening berkerut dan kertasnya yang agak tipis dan kuning membuat gairang membaca tak bisa bertahan lama. Namun, dengan sedikit motivasi lebih buku ini bisa dilahap habis.

Di akhir buku penulis mengatakan bahwa teruslah ‘berenang’ agar tetap gembira menjalani hidup. So, jangan kita yang hidup sehat kalah oleh para survivor-survivor itu.

Jumat, 18 November 2011

mengejar mimpi

Mengejar mimpi, tidak semudah menulis atau mengucapkannya. Tentu banyak hal yang harus terkorbankan, tetapi ketika yang di kejar dapat diraih tak ada apapun arti yang selama ini harus direlakan. Ya, inilah kehidupan. Mimpi-mimpi sekecil apapun itu membuat segalanya lebih berarti.
Hidupku sudah kudedikasikan untuk mengejar mimpi-mimpiku. Hingga detik ini aku bisa berdiri disini dengan tegar hanya karena mimpi-mimpiku. Banyak yang bisa kuraih namun tak sedikit yang terlepas membuatku terhempas dengan airmata. Dan kembali kumulai merajut kembali mimpi-mimpi baru.
Terkadang setan di sudut hati berbisik dengan senyum sinis menghembuskan pesimis menumbuhkan ragu tanpa malu. Membuatku terhempas jatuh tak jarang ditemani air mata. yang kemudian kujadikan titik pelontar untukku melenting lebih tinggi. Mengejar mimpi yang lebih tinggi. kelak akan kubuat setan kecil itu menangis kemuan mengerdil lebih kerdil yang akhirnya hangus menjadi abu.
Sekarang kutegakkan kembali kepalaku menghadapi segala yang akan menghalangi pengejaranku. Biarpun akan menggoreskan luka yang perih kuharap kepalaku kan tetap tegak selamanya.

sudah lebih setahun ngga dibuka,,sudah banyak cerita,,baca postingan lama terasa sekali sekarang ku sudah di dunia yang berbeda,, ngeblog lagi ahh,,

Selasa, 25 Oktober 2011

linguistik umum sore

Hari selasa, bangun selalu telat. Disebabkan di otak sudah terbayang tak ada kegiatan pasti hingga zuhr. Itu karena kuliah setiap hari selasa hanya satu dan sore. Membayang teriknya matahari ketika keluar rumah nerenkat kuliah. Membayangkan pula ketidakpastian dosen akan ada atau tidak. perjalanan yang harus di tempuh sekian kali lipat di bandingkan waktu yang saya habiskan di kelas.
Tapi saya kuatkan dalam hati untuk selalu hadir di hari selasa sore bertemu dengan dosen bu sinrowari da teman-teman. Belajar linguistik umum dasar dari segala ilmu bahasa.