Senin, 27 April 2009

Ujian nasional,peningkatan mutu atau pembobrokan?

Akhirnya ujian nasional sma akhirnya selesai. Lega? Tidak juga. Selain deg-degan menunggu hasil un nya keluar, saya juga resah. Ada beberapa persoalan membuat saya sedih kecewa dan jengkel juga. Bagaimana tidak kenyataan yang harus saya hadapi benar-benar membuat miris. Ini opini mengenai ujian nasional:
-ujian nasional tahun kemarin sekolah kami tidak lulus 4 orang kata mereka karena itu merupakan angkatan pertama kelulusan dan sekolah kami belum terakreditasi dan masih "numpang" ujian kesekolah lain maka jatah ketidaklulusan sekolah induk dipindahkan kesekolah kami, dan anak-anak yang tidak lulus tsb adalah hasil pengocokan random.
-tiap anak di seluruh indonesia (kata salah seorang guru sekolah tetangga) telah "dimodalin" tiga poin jadi misalnya nilainya 5 jadi 8.
Menurut saya kalau ini benar, apa ini bisa meningkatkan mutu pendidikan indonesia.sama saja ini pembodohan buat apa ujian nasional.

Masalah kecurangan, barusan saya nonton tvone, talkshow dengan bambang sudibyo. Pak mentri berkata peningkatan nilai un akan meningkatkan kwalitas siswa. Dengan un ini siswa akan terpacu mengejar standar. Benarkah?? Katanya kecurangan hanya terjadi di daerah. Benarkah??
Fakta di sekitar saya sebagai peserta ujian nasional:
- siswa-siswa sma peserta ujian nasional yang saya kenal (teman saya) akan melakukan segala hal untuk bisa lulus yang kata mereka adalah untuk "masa depan" mereka. Kata mereka ngga mungkin mereka harus mengorbankan masa depan mereka hanya karena ujian nasional. Curang untuk kebaikan sekali2 ngga papa lah (nauzubillah).
Bagaimana jadi generasi indonesia masa depan. Dan guru-guru juga bertanggung jawab akan ini, terutama pengawas ujiannya. Pada hari terakhir ujian kimia tenyata pengawas ujian saya guru kimia teman saya kegirangan. Ternyata pengawas tsb ketika kami ujian juga mengerjakan soal tsb dan diakhir-akhir ujian jawaban akan diberi pada murid yang bertanya.
Dahsyat kan??

Saya sempat smsan dg beberapa teman di sma negri. Teman saya yang di sma 3 setia budi jakarta yang terlontar di awal sms "dil gimana pengawasnya. Bisa bebas ngga?".
Ini terjadi setelah ujian nasional hari pertama yang kelas saya waktu itu belum melakukan kecurangan dan pengawasnya bukan guru bidang studi yang di ujian kan.jadi saya jawab "kita tadi ujiannya santai pengawasnya diam-diam aja".
kontan teman saya menjawab,"gila dil,ini kan buat masa depan kita.emang serba salah sih.tapi maw gimana lagi.ngga' papa kali asal hati-hati aja.jangan sampai ketahuan".
Nah lho?? Saya jadi bingung. Pada hari kedua ketika teman saya sudah mendapatkan kunci jawaban yang katanya dari teman yang punya kenalan di diknas. Saya sms lagi teman saya di setia budi. Disana kunci jawaban ada g? Dan ternyata seperti dugaan.

Saya penasaran, sms teman saya yang di sumatra apakah ada pembagian kunci jawaban? Jawabannya sama "ada". Setiap kali saya bertanya pada teman yang peserta un. Jawabannya tetap tak berubah.

Jadi saya simpulkan kasus kecurangan2. Kunci jawaban bocor. Pengawasan tidak ketat hampir terjadi di seluruh sekolah di indonesia. Saya bertambah yakin karena berita-berita di tv.

Ujian nasional yang awalnya bertujuan baik jadi ajang mendidik generasi koruptor. Standarisasi boleh-boleh saja tapi kalau dari kongkalikong atau sikut sana sikut sini, sama saja bohong.

Sabtu, 25 April 2009

Maafkan aku..

Ummi..
Aku anak mu ingin menyampaikan isi hati..
Aku tau aku bukan anak yang baik..
Belum bisa menjadi penyejuk hatimu..
Walau sebenarnya hati ini ingin..
Aku anakmu..
Belum bisa melakukan perintahmu dengan keikhlasan..
Tapi hati ingin..
Entahlah..
Dalam hati selalu saja ada bisikan menjengkelkan..
Ummi..
Aku anakmu..
Sedang mencari jati diri..
Emosiku masih belum stabil..
Maafkan jika tanpa sengaja ataupun sengaja
kata-kata yang terlontar menyakitkan hatimu..
Sungguh tak ada niat melakukan itu..
Ummi..
Maafkan aku..
Aku anak mu..
Terkadang jengkel ketika..
Aku merasa kau hanya menyebut namaku..
Bukan adik-adik atau yang lain..
Padahal seharusnya aku senang..
Karna kau lebih ingat aku..
Karna aku memang paling besar..
Maafkan aku..
Karna tidak mampu menengangkan adik-adik..
Ketika kau butuh istirahat..
Ketika aku masih masih belum bijak bersikap thdp adik-adik..
Ketika nilai-nilai ku tidak menyenangkan hati..
Ketika hal-hal yang kau anggap patut..
Belum dapat ku lakukan..
Ummi..
Aku memang masih belum cukup dewasa..
Belum cukup bersyukur..
Belum cukup berusaha..
Belum cukup belajar..
Belum cukup pengalaman..
Belum cukup pengetahuan..
Banyak hal masih aku sesuaikan dengan keadaan..
Aku harap ummi mau bersabar..
Walau sebenarnya pasti telah habis kesabaran itu..
Maafkan aku..
Doakan kami selalu..
Doakan kami anak-anakmu..
Selalu diberi hidayah oleh Allah..
Selalu berada dalam jalan kebenaran shirothal mustaqim..
Sehingga kita dapat berkumpul disyurga kelak..
Doakan aku dapat menggapai cita-cita..
Mewujudkan cita-citamu..
Doakan aku dapat istiqomah menjalankan perintah Allah..
Dan dapat mempersembahkan mahkota terindah diakhirat kelak..
Amin

:-)

Selasa, 21 April 2009

Kisah dia part 2

Hari ke 2 ujian nasional.

Waktu menunjukkan 9.30. 30 menit lagi waktu ujian habis. 20 soal masih kosong. Hati dia mulai berdebar. Apa ini bisa selesai tepat waktu? Pikirnya.

2 jam yang lalu, teman-teman dia sudah berkumpul di koridor. Mereka punya kebiasaan baru selama ujian ini, membaca matsurat bersama. Yang biasanya hanya dilakukan pada hari jumat. Tak lama kemudian, seorang teman baru datang, berbisik kepada teman yamg disebelah lalu tersenyum. Setelah pembacaan al-ma'tsurat selesai dia kembali ke kelas.

Tak lama kemudian, teman dia yang baru datang masuk ke lab yang kebetulan tempat nongkrong dia sebelum ujian masuk. Dia agak bingung dan curiga, mereka keluar maruk bergantian. O sekarang dia mengerti. Mereka bagi-bagi kunci jawaban yang entah dari mana datangnya. Hatinya seperti tersayat melihatnya.

Ia terbayang kata-kata pengawasnya kemarin. "kalian boleh bertanya pada teman yang lebih pintar, sebelum mengumpulkan periksa baik-baik".

Akhirnya bel akhir pelajaran selesai. Untung ia bisa menyelesaikan seluruh soal ujiannya.

Semua murid bertemu keluar kelas. Salah seorang guru bertanya pada kami bagaimana ujian. Langsung dia nyeletuk "pasti bisa lah bu" sambil tersenyum sinis.

Ketika perjalanam pulang, dia dijegat oleh salah seorang teman.
"apa maksud kamu bicara seperti itu di depan guru, mereka bisa curiga tau."
"gak ada maksud apa-apa. Santai aja kali."
"gak pantas tau kamu ngomok kayak gitu. Nanti guru bisa mikir macam-macam kan"
"ye kalo kamu gak salah ngapain takut"
"ya gak bisa gitu dong. Kamu bisa ngerusak nama aku kan"
"ya udah kalo gitu maaf". Ia tersenyum sinis dan berlalu.

Sesampai dirumah dia langsung mengambil hp esianya. Bagi kunci jawaban pernah terjadi waktu dia smp. Ia bertanya lagi pada teman smp nya di kampung apakah hal itu masih terjadi. Ia sangat kecewa mendengar jawabannya.

Di kota besar maupun di kampung sama saja. Ia membayangkan bagaimana jadinya indonesga akan datang . Di penuhi oleg generasi yang curang. Dan ini sepertinya merata di seluruh indosia.
Dalam hath ia hanya bisa berdoa
"Ya Allah.ampunilah kami. Berilah yang terbaik untuk kami"

Jumat, 17 April 2009

Kisah dia

Ia menatap ke langit yang mulai ditutupi awan kelabu. Ia mendesah, hatinya galau. Esok adalah ujian nasional, ia merasa resah. Tapi ia tidak takut, bahkan tak sabar segera menyelesaikannya. Tiba-tiba, ia terbayang wajah orang tuanya, gurunya, kemudian teman-temannya. Ia terbawa kembali ke masa sebelumnya. Ujian pertama yang ia hadapi. Ujian masuk sebuah PTN. Dan ketika pengumuman hanya ada kecewa. Kembali berkelebat nilai-nilai try outnya.

Setetes air membasahi pipinya. Ternyata gerimis mulai menyapa bumi. Ia mempercepat langkahnya, ia harus tiba di rumah secepatnya . Ia tidak ingin kehujanan. Ia ingin menyapa ujian nasional dengan keadaan terbaik. Dan menghasilkan hasil yang terbaik pula.

Sesampai dirumah ia ganti baju. Lalu merebahkan tubuhnya di kasur usangnya. Rumah masih sepi, yang lain belum pulang. Penat menggiringnya ke alam mimpi. Terngiang kembali olehnya celoteh teman-temannya,
"kita sudah tiga tahun bersama, tertawa dan menangis bersama. Jangan sampai di ujian kita egois. Jika tau jawaban berbagi. Yang tahun kemarin aja begitu. Bahkan kakak yang juara umum mau berbagi."
jantungnya seperti dihujam pedang. Lalu tersenyum sinis. Dan berlalu tanpa sepatah katapun. Apa jadinya masa depan mereka jika di awali dengan suatu kecurangan. Ia makin kecewa karena ternyata kakak kelasnya yang sangat pintar ternyata melecehkan kepintaran dengan menjerumuskan teman-temannya. Apa kesuksesan hanya di nilai dari hasil un.

Kantuknya tiba-tiba lenyap. Pikirannya mengelana ketika ujian nasional smp. Di hari pertama tiba-tiba seorang guru masuk ke ruang ujian dan berpura-pura memanggil seorang murid. Dan ternyata ia memberikan sepotong kertas berisi huruf-huruf dan ternyata jawaban. Hatinya miris ketika ternyata hari berikutnya pagi-pagi teman-temannya telah menyimpan jawaban-jawaban ujian. Ia sebenarnya terpukul karena semuanya bertolak belakang dengan hatinya.

Ia benar-benar telah terjaga. Kemudian ia berdiri menuju kamar mandi. Ia ingat belum sholat asar. Ia berwudhu' dan langsung sholat. Dalam sujud ia berdo'a "RABB ampunilah kami semua". Setelah salam dan doa, ia membuka buku pelajarannya. Ia berharap semoga ia bisa melewati ujian nasional ini dengan baik dan kejujuran. Apa gunanya keberhasilan yang dilandasi dusta.

Senin, 13 April 2009

One week again..

Oh no..
Satu minggu lagi. Ujian nasional sma, 6 pelajaran dalam satu minggu. Pengen komentar tentang un nih. Tapi nanti jha deh abis semuanya selesai. Biar independent gitu. Mohon doanya ya semua. Semoga bisa lulus targetnya agak tinggi ni. Diatas delapan. Amin. Ummi abi mohon doakan anakmu ini moga bisa melewati ujian ini dan bisa lulus sesuai target dan bisa kuliah.

Minggu, 12 April 2009

Witness

I want to share my experience when be a witness in election. I have been a witness three times. Although i have not right to vote. (Don't said to anyone,hehe) but my age have pass and can to vote, but i've not make KTP yet.
From my watch i can conclusion that voter in indonesia not smarter than other country, esspecially at the village and poor people. They want change their fate for 5 year with some money or kilograms rice. And they proud about it. I'm not sure before it, I think terminology "take their money but don't vote them" have be a spirit to make good goverment and clean goverment.
Way for this country to go forward still far.



Nb:maaf klw english nya berantakan. Maklum lagi belajar. Jika memang tidak sesuai dg kaedah yang berlaku saya menerima kritikan dan saran kok.

Semoga negri ini bisa jadi lebih baik. Amin!!

Sabtu, 04 April 2009

Kegagalan itu....

Manusia hanya bisa merencanakan, ALLAH yang menentukan. Hal ini akan terpatri dalam hati saya, untuk saat ini saya agak kecewa, karena salah satu rencana saya bisa dibilang tidak sesuai rencana. Ditanya sedih, pasti. Tapi g tau kenapa tidak begitu terasa menyakitkan. Mungkin karena semalam sudah minta petunjuk. Semoga ini yang terbaik untuk saya.

Kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Kata ini menurut saya patut mendampingi kalima sebelumnya. Karena hasil yang tidak sesuai rencana mungkin bagian dari kegagalan jadi kita harus pandai mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Introspeksi dan lakukan yang lebih baik dari sebelumnya pelajari hal-hal yang membuat kita gagal sebelumnya. Kemudian berusaha dan terus berusaha!!

Kalimat ini khusus saya rangkai untuk saya dan seluruh siswa yang akan menghadapi ujian nasional. Semangat terus!! Jangan menyerah!!
Jadilah generasi pembangkit islam!!
Rebut kembali gelar khoira ummah!!