Selasa, 28 Juli 2015

Merajut Jalan lebih Panjang yang Tampak Lebih Sepi

sumber: google.com
Aku adalah segala hal yang akan tertulis dalam setiap baris-baris huruf ini. Di antara ramainya biji-biji yang mulai berlompatan menemukan pot-pot yang telah mereka temukan dengan kerja keras. Sedang aku tak mampu menemukannya dan kusadari ada sisi hati yang belum siap tuk hadapi lompatan yang tampaknya agak mengerikan.

Kini kusadari jalanan ini mulai tampak sepi biji-biji kebanyakan telah mampu menemukan dan lompat menemukan potnya masing-masing. Sekilas kumulai ketakutan akan kesepian dan sendiri. Sekilas rasanya sendiri dan sepi tampak sangat menakutkan dan mengerikan dari lompatan-lompatan yang harus kulakukan untuk mencari da mencapai pot-pot milik kami.

Kemudian, aku belajar bahwa jalanku mungkin sedikit lebih panjang. Lompatan yang aku lakukan mungkin lebih banyak dan lebih berkeringat. Namun aku sadar bahwa agar mampu tumbuh baik pada pot yang kupilih harus ditopang oleh banyak hal. Kemudian aku yakinkan bahwa aku tertinggal bukan untuk layu dan mati dalam pot yang kutemukan kelak.

Aku harus melompat lebih tinggi untuk menemukan pot terbaik, tak hanya itu dalam potku juga harus diisi oleh tanah gembur yang cocok denganku. Aku harus berlatih agar terbiasa dengan jenis tanah apapun yang akan menjadi tempat tinggalku di pot itu kelak. Harus kupastikan agar aku bisa tumbuh besar dan terus besar dalam pot tersebut.

Akhirnya, aku yakin dengan jalan yang kupilih. Meskipun lebih panjang dan akhirnya sepi adalah untuk memastikan dapat tumbuh besar ditempatku tumbuh kelak. Hilangkan rasa takut dan pastikan napas harus panjang agar mampu memeluk asa dan tumbuh hijau dan mampu menyebar buah manis pada siapapun yang akan memapasiku kelak.


/Semangat ya buat teman-teman yang lagi sibuk pemberkasan wisuda. Selamat tumbuh di pot-pot kalian :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar