Beberapa
minggu kebelakang nama Maudy Ayunda menjadi pembicaraan netizen
Indonesia karena statusnya tentang kegalauannya karena diterima dua
kampus terbaik level dunia. Pada saat itu, aku tidak terlalu tertarik
dan menganggap seperti hal-hal lain berkenan dengan artis seperti biasa.
Nanti juga akan hilang sendiri pikirku. Begitu juga dengan sosok Maudy
Ayunda sendiri kutak melihatnya ada yang spesial. Ya, dia salah satu
artis dengan kelebihan cemerlang dengan dunia akademiknya. Nothing
special at all.
inspirasi begini.Dan ternyata dia punya suara sangat merdu.
Maudy Ayunda bagi saya membangkitkan kembali semangat, seolah mengatakan bermimpilah! Meskipun mimpi tersebut terlihat sangat tidak mungkin. Saat kehidupan S2 yang kurasakan mulai terasa begitu-begitu saja. Ada gairah lain yang terpantik, semacam trigger buat merefresh mimpi-mimpi yang dulu pernah ada. Apalagi setelah pembimbing untuk tesis sudah ditetapkan dan dapat dosen pembimbing yang luar biasa. Jadinya, sekarang semakin mudah meyakinkan diri bahwa segala impian itu sangat mungkin untuk terwujud.
*foto siswa SMA DTBS sedang asyik menonton wawancara Maudy Ayunda dalam Catatan Najwa |
Satu hal lagi, aku semakin menyadari bahwa untuk mewujudkan mimpi ada hal yang harus dibayar. Bahwa mimpi tanpa keras adalah sebuah kemustahilan. Bahkan seorang Maudy pun harus membayarnya dengan kerja keras. setidaknya ini bisa menjadi sugesti saat penghalang mulai bermunculan, seperti malas, minder, dan sejenisnya. Ya, meskipun pasti tidak semudah itu tapi mulai dari keyakinan sudah menjadi modal besar.
Kemudian, aku ingin menebar semangat ini ke sekitarku. Mulai dari murid-muridku, teman-teman. Semoga kelak aku bisa menginspirasi dengan kisah sendiri. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar