Sebenarnya otak ini terasa begitu semerawut. Banyak buku
yang ingin dibaca, banyak kata yang ingin kutulis. Dalam hening. Dua puluh
empat tahun sudah kesana-kemari di atas dunia ini, apa yang kucari? Yang kuyakini
hingga detik ini adalah ridho dari sang khalik, pencipaku. Namun, rasanya
begitu rumit, diriku begitu rumit teringat salah satu lirik nasyid edcoustic,
berjuang untuk berubah menjadi lebih baik namun akhirnya diri ini terjebak
kembali pada sikapku sebelumnya. Aku tahu jiwa ini rasanya dupenuhi nafsu yang
selalu memenjara, memenjara. Tak jarang air mataku menitik, namun mungkin
kadang jika dibandingkan para sholeh di sana.
Allah aku tau hatiku terlal jauh dari-Mu, namun mengapa aku
merasa begitu dekat dan ingin memeluk. Namun raga ini tak mampu melawan nafsu
yang menghinakan. Diri ini merasa terlalu berbangga pada beberpa langkah yang
diambilnya pada ia kemudian jauh mundur dan mundur. Pernah diri ini merasa
begitu cemerlang padahal sesungguhnya ia gelap sangat gelap. Namun aku tahu
diri ini bisa bercahaya terang. Rabb tak letih-letihnya aku memohon jangan
biarkan diri ini menjauh dari-Mu ak mohon Rabb. Mungkin mohon ini sangat egois
namun Engkau yang Maha membolak-balik hati ini condongkan ia pada-Mu Rabbi,
Arahkan dia tetap pada-Mu Rabb Penguasa semesta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar